Akibat dari pandemi covid- 19 menyebabkandampak sosial serta ekonomi dan mempengaruhi tingkatan kesejahteraan warga di kelurahan Jlegong mengakibatkan meningkatkan jumlah warga miskin. Dalam situasi pandemi pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan sosial (Bansos) sebagai tanggung jawab negara kepada masyarakat. Pelaksanaan penyaluran bantuan sering kali kurang tepat sasaran dikarenakan kriteria untuk penerima bantuan yang tidak sesuai dan data yang tidak akurat/tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, Sehingga mendapat protes dari warga yang seharusnya mendapatkan bantuan akan tetapi mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut, begitupun sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, maka metode Analytic Hierarchy Proces (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW) digunakan dalam penelitian ini untukpengambilan keputusan penerima bansos dengan mempertimbangkan kriteria menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).Penelitian ini bertujuan membantu pengambilankeputusan dalam menentukan bansos secara cepat dan tepat sasaran. AHP digunakan untuk pembobotan kriteria dan SAW untuk tahapan perankingan. Hasil pengujian menghasilkan kriteria yang paling tinggi nilai bobotnya yaitu pada kriteria kondisi rumah dengan nilai 3,085842185 dan nilai bobot terendah pada kriteria tanggungan dengan nilai 0,30483857, dan menghasilkan nilai preferensi tertinggi yaitu 0,780.
CITATION STYLE
ARIYANTO, A., & Aji Supriyanto. (2022). IMPLEMENTASI METODE AHP-SAW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN BANSOS DI KELURAHAN JLEGONG. Jurnal Informatika Dan Rekayasa Elektronik, 5(1), 69–81. https://doi.org/10.36595/jire.v5i1.571
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.