Penafsiran al-Qur’an menampakkan kontestasi ideologi oleh para mufassirnya, sebagaimana yang terjadi di era afrmatif perjalanan tafsir al-Qur’an. Kontestasi ini dirasakan secara lansung maupun tidak lansung berupa keterpengaruhan intelektual. Artikel ini membuktikan tesis tersebut, dengan menemukan adanya beberapa ajaran kemu’tazilahan (I’tizālāt) dalam tafsir Anwār al-Tanzīl karya al-Baiḍāwi yang notabene nya seorang sunni. al-Baiḍāwi menawarkan penafsiran seperti mu’tazilah dalam memahami ayat eskatologis semisal: azab kubur, bertemu Tuhan dll. Dalam analisis tafsirnya, al-Baiḍāwi terlihat memiliki kekaguman kepada sosok al-Zamakhshariy, sehingga membuat analisis tafsirnya seolah mengandung atau meng-iyakan ajaran/ faham mu’tazilah (I’tizālāt)
CITATION STYLE
Wathani, S. (2018). AL-I’TIZᾹLᾹT DALAM TAFSIR ANWᾹR AL-TANZῙL WA ASRĀR AL-TA’WĪL KARYA AL-BAIḌAWI. El-’Umdah, 1(1), 87–98. https://doi.org/10.20414/el-umdah.v1i1.411
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.