Pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu latar belakang alih fungsi hutan di Indonesia , khususnya pada hutan produksi konversi (HPK). Tingginya pembukaan hutan untuk perkebunan sawit diindikasikan memberikan dampak negatif terhadap fungsi dan kondisi hutan di Indonesia. Alih fungsi lahan hutan melalui proses pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit menjadi tujuan penelitian dengan menggunakan variabel independen yang mempengaruhi permintaan lahan untuk sawit yaitu harga CPO, tingkat suku bunga, nilai tukar, serta besarnya share industri pengolahan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), dan Gross Domestic Product (GDP) dunia. Pelepasan kawasan hutan diestimasi menggunakan model tobit dengan left-ccensored (0) dengan menggunakan data pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit di tingkat provinsi tahun 1995 sampai tahun 2017. Hasil empiris menujukkan bahwa tingkat harga pada lag tertentu secara signifikan mempengaruhi peningkatan pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit, demikian juga dengan luas HPK, serta tingkat suku bunga internasional , pertumbuhan ekonomi dunia, dan share indutri dalam PDB secara positif dan signifikan mempengaruhi peningkatan pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit. Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan nilai tukar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konversi hutan untuk perkebunan sawit di Indonesia.
CITATION STYLE
Pridananti, A., & Adrison, V. (2022). PERANAN HARGA CRUDE PALM OIL PADA KONVERSI HUTAN PRODUKSI DI INDONESIA. Agrifor, 21(1), 99. https://doi.org/10.31293/agrifor.v21i1.5891
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.