Mengungkap Sejarah Kota Lama Semarang dan Pengembangannya Sebagai Asset Pariwisata Budaya

  • Yuliati D
N/ACitations
Citations of this article
379Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Artikel ini berisi pembahasan tentang sejarah pembentukan Kota Lama Semarang dan pembangunannya sebagai salah satu asset pariwisata budaya Kota Semarang. Kota Lama berdiri pada akhir abad ke-17, setelah terjadi perjanjian antara Kerajaan Mataram di bawah kekuasaan Amangkurat II, dan Vereeniging van Oost-Indische Compagnië (VOC) pada tahun 1678, yang memberikan hak kepada VOC untuk menguasai wilayah Pantai Utara-Timur Jawa, jika VOC dapat mengalahkan perlawananan Trunajaya dari Madura terhadap Mataram. VOC berhasil untuk mengalahkan Trunajaya dan kompeni dagang ini memilih area di dekat pusat kabupaten Semarang dan Kali Semarang sebagai tempat permukimannya agar dapat mengawasi secara mudah pemerintahan Jawa dan aktivitas perdagangan di Laut Jawa. Dalam perkembangannya, koloni VOC ini menjadi kota yang dikelilingi benteng, tempat para pimpinan,  para pegawai, serta serdadu VOC bermukim. Di dalam kawasan benteng ini tumbuh dan berkembang fasilitas kota seperti: balai kota, pertokoan, jalan-jalan, barak militer, dan perumahan. Pada sekitar dekade ke-3 abad ke-19, benteng VOC ini diruntuhkan, karena terjadi perluasan area permukiman ini. Sekarang, kota benteng yang dibangun oleh VOC ini disebut Kota Lama atau “De Oude Stad”, dan Pemerintah Kota Semarang berusaha untuk melindungi dan mengembangkan kota ini sebagai asset pariwisata budaya, karena posisinya yang unik dan menarik sebagai suatu warisan budaya dan atraksi pariwisata.

Cite

CITATION STYLE

APA

Yuliati, D. (2019). Mengungkap Sejarah Kota Lama Semarang dan Pengembangannya Sebagai Asset Pariwisata Budaya. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 3(2), 157–171. https://doi.org/10.14710/anuva.3.2.157-171

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free