Artikel ini melihat pergeseran konsepsi dakwah yang terjadi di pesisir Jawa dengan mengkaji dua tokoh bersama teks-teks yang ditulis mereka pada penghujung abad 19 (Kiai Saleh Darat, Semarang), dan pada pertengahan abad 20 (Kiai Bisri Musthofa Rembang). Kedua tokoh ini, Kiai Saleh dan Kiai Bisri, menulis banyak kitab, terutama berbahasa Arab Pegon, yang menjadi rujukan pesantren dan komunitas santri di pesisir Jawa. Artikel ini berusaha mencari jejak dakwah dalam konsepsi dua Kiai pesisir Jawa tersebut, dengan didasarkan pada pertanyaan: (1) Bagaimana konsep dakwah yang tampak dari teks-teks Kiai Saleh Darat dan Kiai Bisri Musthofa? (2) Sejauh mana konsepsi da’wah dan strategi penerapan syari’at Islam mempengaruhi cara pandang kiai, santri dan komunitas pesantren di pesisir Jawa. Kenapa kita harus melihat pesisir Jawa sebagai instrumen? Dari narasi historiografi Islam di Asia Tenggara, pesisir Jawa menjadi penting karena menjadi simpul jejaring ulama. Dengan menggunakan konsepsi genealogi, artikel ini melacak muasal dan akar intelektual untuk melihat produk teks yang dihasilkan. Kata Kunci: pesisir Jawa, produksi wacana, dakwah, ulama, kiai Saleh Darat, kiai Bisri Musthofa. PENDAHULUAN
CITATION STYLE
AZIZ, M. (2013). Produksi Wacana Syiar Islam dalam Kitab Pegon Kiai Saleh Darat Semarang dan Kiai Bisri Musthofa Rembang. Afkaruna, 9(2), 112–128. https://doi.org/10.18196/aiijis.2013.0023.112-128
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.