Salah satu kendala yang menghambat impelementasi Kurikulum 2013 bersumber dari kurangnya kompetensi guru. Sebagai contoh, kurangnya kemampuan untuk menguasai dan mengaitkan suatu tema pelajaran. Disisi lain, Kurikulum 2013 menuntut pengajaran dengan medium teknologi, yang mana guru diharuskan untuk kreatif dalam menggunakan metode dan media pengajaran untuk membangun minat belajar murid. Sejatinya, media animasi mampu menjembatani imajinasi anak dengan memberi bantuan secara visual pada materi-materi yang sulit untuk dijelaskan. .Pengembangan dari segi pengetahuan dan perubahan perilaku untuk guru juga salah satu solusi untuk memediasi kesenjangan tersebut. Hal ini untuk mengembalikan paradigma Kurikulum 2013 secara utuh yang berpedoman pada pengembangan pendidikan karakter murid. Kurikulum 2013 juga berfokus pada integrasi kognitif, afektif dan psikomotorik yang menjadi capaian dari suatu pembelajaran. Pembelajaran secara terpadu dan tematik dapat dijadikan kesempatan untuk para guru menyisipkan pembelajaran mengenai kemanusiaan. Program animal education mengasah afektif murid melalui pengajaran kebaikan kepada hewan, yang nantinya dapat digeneralisasikan pada sesama manusia. Ini sejalan dengan inti Kurikulum 2013 yaitu kecerdasan juga diimbangi oleh karakter yang luhur. Kata Kunci: Animal Education, Animasi, Kurikulum 2013, Pendidikan Karakter
CITATION STYLE
Juliadilla, R., Pakaja S., F., & Iksan, M. (2020). ANIMAL EDUCATION BERBASIS ANIMASI SEBAGAI MEDIA BELAJAR INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN TEMATIK (IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013). JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(01), 20–30. https://doi.org/10.30996/jpm17.v5i01.3246
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.