Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan Hipertensi tidak dapat secara langsung membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan darahnya tinggi atau melampaui nilai tekanan darah yang normal yaitu 140/80 mmHg. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dalam perbandingan asuhan keperawatan, subyek pada studi kasus terdapat 2 pasien. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksan fisik dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang Pada Tanggal 05-07 Juli 2023. Hasil : pada tahap pengkajian dilakukan ke pasien 1 dan pasien 2 yang memiliki keluhan pasien mengatakan nyeri kepala, badan terasa lemas dan tidak bisa beraktivitas karena nyeri kepala. Diagnosis Keperawatan pasien 1 dan pasien 2 Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis. Setelah tiga hari dilakukan intervensi latihan nafas dalam dan implementasi SLKI dan SIKI masalah teratasi. Kesimpulan studi kasus ini mendapat gambaran tentang asuhan keperawatan perbandingan untuk dua pasien.
CITATION STYLE
Rizka Violita, Ria Wulandari, Indra Frana Jaya KK, & Alkhusari. (2024). Terapi Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Hipertensi untuk Mengurangi Gejala Nyeri Kepala. Lentera Perawat, 5(1), 73–78. https://doi.org/10.52235/lp.v5i1.288
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.