Latar Belakang di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumastelah terjadi 20 kasus DBD pada tahun 2015. Pengendalian vektor penyakit DBD selama inidititikberatkan pada pengendalian kimia yang mana dapat berdampak pada lingkungan. Salah satupengendalian yang aman yaitu menggunakan lethal ovitrap dengan berbagai jenis atraktan. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis atraktan pada Iethal ovitrap terhadapjumlah nyamuk yang terperangkap. Penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini denganmenggunakan quasi ekperimental design dengan design penelitian quasi time series design selama 14hari sejak lethal ovitrap diletakkan . Hasil penelitian didapatkan 71 ekor nyamuk (97%) pada lethalovitrap yang berisi atraktan air rendaman jerami, 3 ekor nyamuk (3%) pada lethal ovitrap yang berisiair setempat dan pada atraktan air rendaman gula tidak terdapat nyamuk satupun. Hal itu berartidari ketiga atraktan tersebut air rendaman jerami yang memiliki daya tarik lebih kuat bagi nyamuk.Simpulan penelitian ada perbedaan jumlah nyamuk yang terperangkap pada lethal ovitrapberdasarkan jenis atraktan. Sebaiknya air rendaman jerami sebagai atraktan dalam lethal ovitrapuntuk menarik nyamuk dibandingkan dengan atraktan air setempat dan air rendaman gula.
CITATION STYLE
Fadlilah, I., & Santjaka, A. (2017). PENGARUH BERBAGAI JENIS ATRAKTAN PADA LETHAL OVITRAP TERHADAP NYAMUK YANG TERPERANGKAP DI KELURAHAN KA RANGKLESEM KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016. Buletin Keslingmas, 36(3), 289–298. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i3.3107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.