Konflik yang terjadi di Ambon sejak 19 Januari 1999 sampai 2004 telah membawa masyarakat pada sebuah proses perdamaian, walaupun dalam tahapan resolusi konflik masih berada pada tahap awal menuju peace building. Proses resolusi konflik ini tidak lepas dari peran perempuan yang merupakan pihak penerima dampak konflik terparah. tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran aktivitas pasar tradisional disaat konflik dan sejauh mana peran perempuan dalam proses resolusi konflik di Kota Ambon, serta kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan proses resolusi konflik. Aktifitas Papalele atau perempuan pedagang di kota Ambon, tanpa mereka sadari telah membantu proses resolusi konflik. Perannya dalam tahapan Peacekeeping, Peacemaking, maupun Peacebuilding menjadikan mereka anomali dalam kajian resolusi konflik dan diplomasi. Dengan demikian, Papalele dalam aktifitas perdagangannya di Ambon dapat dikatakan sebagai aktor dan aktifitas diplomasi hibrida.
CITATION STYLE
Talakua, R. J. (2017). PASAR; BAKUDAPA BANGUN REKONSILIASI Refleksi Peran Perempuan Papalele dalam Resolusi Konflik. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 3(2), 163–180. https://doi.org/10.37196/kenosis.v3i2.12
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.