Abon merupakan makanan tradisional yang biasanya digunakan untuk lauk karena rasanya yang gurih. Abon ikan lele diolah dari daging ikan lele yang berukuran besar (>1 kg) sehingga abon yang diperoleh mempunyai serat seperti abon dari daging sapi. Usaha pengolahan abon ikan lele mempunyai prospek yang besar karena daging ikan lele yang mudah didapat dan orang mulai bergeser mengkonsumsi ikan daripada daging merah seperti sapi. Penelitian bertujuan untuk mempelajari manajemen usaha pengolahan abon ikan lele. Penelitian dilaksanakan selama selama 21 hari dengan metode magang pada P2MKP Jaya Mandiri Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Data yang diambil adalah data primer yang diambil secara langsung yaitu observasi langsung di lapangan serta melakukan wawancara manajemen usaha pengolahan Abon Ikan Lele di P2MKP Jaya Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan manajemen usaha pengolahan ikan lele tersebut terlaksana dengan baik dimulai dari input produksi, proses produksi, pasca produksi hingga pemasaran. Dari segi analisa usaha yang membuktikan bahwa P2MKP Jaya Mandiri adalah sebuah usaha pengolahan yang layak untuk dijalankan dan dapat menjadi sumber inovasi dan contoh dalam bidang usaha perikanan. Hasil analisa usaha ini bisa dikatakan layak dan dapat dilanjutkan karena dalam produk abon ikan lele ini mendapatkan nilai R/C sebesar 1,29, artinya bahwa setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,000 maka akan di peroleh tambahan penerimaan sebesar Rp 1,290. Hasil perhitungan secara normal maka usaha ini layak untuk dilanjutkan.
CITATION STYLE
Setiawati, I. T., & Ningsih, S. (2018). Manajemen Usaha Pengolahan Abon Ikan Lele (Clarias gariepinus) di P2MKP Jaya Mandiri Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 12(2), 95–110. https://doi.org/10.33378/jppik.v12i2.103
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.