Jamu gendong merupakan salah satu budaya suku Jawa yang telah ada pada zaman dahulu saat era Majapahit. Seiring dengan perkembangan zaman dari kemajuan teknologi dalam segi moda transportasi, kini banyak penjual jamu yang memakai kendaraan dan tidak menggendong jamunya. Identitas profesi jamu gendong juga sudah mulai bergeser dari nilai-nilai budaya karena tidak lagi memakai kebaya dan kain batik. Melalui kemudahan saat ini, penjual jamu gendong lebih melihat segi ekonomis dan kepraktisannya. Jadi, permasalahannya generasi milenial beranggapan bahwa ini hanya sebatas profesi biasa dan tidak memiliki nilai budaya apapun. Ditambah profesi jamu gendong sudah mulai langka pada beberapa wilayah pedesaan, hal itu menyulitkan milenial dalam berinteraksi langsung dengan profesi ini. Padahal jamu gendong merupakan salah satu bidang pekerjaan yang cukup membantu dalam perekonomian beberapa kalangan masyarakat. Sehingga perancangan ini penting dilakukan untuk memberikan informasi profesi jamu gendong pada generasi milenial. Booklet merupakan media yang akan digunakan pada perancangan dalam memberikan informasi eksistensi profesi jamu gendong.
CITATION STYLE
Diki, D., & Kurniawan, I. (2021). Desain Ilustrasi Booklet Profesi Jamu Gendong Di Era Milenial. DIVAGATRA - Jurnal Penelitian Mahasiswa Desain, 1(2), 226–239. https://doi.org/10.34010/divagatra.v1i2.5710
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.