Minyak solar merupakan bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih dengan cetane indextidak kurang dari 48 (>48). Minyak solar ini bisa disebut juga Automotive Diesel Oil (ADO) atau High Speed Diesel Oil (HSD). Minyak solar merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan masyarakat Indonesia,baik kalangan umum, nelayan, industri, pertanian dan sebagainya. Umumnya minyak solar digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan yang menggunakan mesin diesel dengan putaran yang lebih besar dari 1000 rpm. Spesifikasi minyak solar terdiri atas beberapa analisa dengan batasan tertentu yangtelah ditetapkan oleh Dirjen Migas dengan suratnya No. 4769/10/DJM.T/2012. Analisa terhadap minyak solar ini dilakukan dengan dua sampel yang diberikan oleh pembimbing yang meliputi appearance, distillation,viscosity kinematic dan pour point. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, hasil yang diperoleh yaitu pada sampel A dan sampel B adanya perbedaan sedikit, namun perbedaan tersebut masih memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan Dirjen Migas pada analisa dalam pengujian sampel A dan sampel B.
CITATION STYLE
Anggraini, I. F. (2020). I INTERPRETASI HASIL ANALISA PRODUK SOLAR 48 DENGAN PARAMETER APPEARANCE, DISTILLATION, VISCOSITY KINEMATIC DAN POUR POINT DI PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP. Jurnal Teknik Patra Akademika, 10(02), 55–62. https://doi.org/10.52506/jtpa.v10i02.94
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.