Kusta merupakan penyakit menular kronis yang dalam kasusnya sangat berkaitan dengan stigma yang berkembang di masyarakat. Penderita kusta yang selesai menjalani medikasi harus kembali ke lingkungan masyarakat dengan berbagai stigma yang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengalaman penyesuaian diri pada penderita kusta pasca kembali ke lingkungan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumen audio, dan dokumen resmi. Subjek penelitian berjumlah tiga orang dewasa madya yang terdiri dari dua orang pria dan satu orang wanita dengan karakteristik telah menderita kusta selama minimal empat tahun, telah menjalani medikasi, telah dinyatakan tidak menular dan kembali ke lingkungan masyarakat, dan bersedia menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian mengungkap bahwa penderita kusta yang kembali ke lingkungan masyarakat akan menemui stigma dan diskriminasi dari masyarakat. Pada penderita kusta yang kembali menjalani hidupnya dengan masyarakat ditemukan adanya perasaan sedih, pasrah, sakit hati, dan menarik diri dalam menghadapi respon negatif masyarakat. Kemampuan penderita kusta untuk dapat bangkit dari keterpurukan dan menyesuaikan diri dipengaruhi oleh dukungan keluarga, kemampuan kontrol diri, keterikatan dengan masyarakat, penilaian terhadap diri sendiri, dukungan sosial, dan usaha untuk kembali menjalin hubungan dengan masyarakat.
CITATION STYLE
Soenoe, G. E. P. W., & Kristiana, I. F. (2017). BERI AKU KESEMPATAN Studi Fenomenologis Pengalaman Penyesuaian Diri pada Penderita Kusta setelah Kembali ke Lingkungan Masyarakat. Jurnal EMPATI, 6(1), 181–185. https://doi.org/10.14710/empati.2017.15206
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.