Buddhisme adalah sebuah agama dan sistem filsafat yang memberikan pijakan moral dan metodologi praksis bagi seseorang untuk merealisasikan pencerahan dan melenyapkan penderitaan. Namun sebagai agama, Buddhisme terkadang dipandang tidak layak, karena tidak memiliki konsepsi tentang Tuhan sebagai mana agama-agama dalam tradisi Abrahamik yang monoteisme. Pandangan yang menyatakan bahwa Buddhisme tidak layak disebut sebagai agama ini didasarkan pada paradigma agama dunia yang memang sangat dipengaruhi oleh tradisi Abrahamik. Banyak yang beranggapan bahwa Buddhisme itu bercorak ateistik, ada juga yang beranggapan bahwa Buddhisme itu politeistik, bahkan ada yang menganggapnya bukan bukan agama. Bahkan di dalam internal penganut Buddhisme pun banyak yang tidak memahami hal tersebut, ada yang menyebut Tuhan sebagai karma (Pali: kamma) dan ada juga yang menganggap Nirvana (Pali: Nibbana) sebagai Tuhan. Pada dasarnya Buddhisme tidak membicarakan tentang permasalahan ketuhanan (non-theistic religion), akan tetapi dalam literaturnya masih dibahas mengenai makhluk-makhluk adi-kodrati seperti dewa dan brahma. Pembahasan mengenai dewa dan brahma ini yang sering disalahartikan dan dipandang sebagai Tuhan. Oleh sebab itu perlu ada penjelasan yang lebih terperinci untuk menegaskan bahwa, kalaupun ada diperlukan adanya konsepsi ketuhanan dalam Buddhisme, maka bentuk ketuhanan itu adalah betuk ketuhanan yang non-kualitas.
CITATION STYLE
Fattah, G. N., & Utomo, A. H. (2023). KONSEP KETUHANAN NON-KUALITAS DALAM BUDDHISME: SEBUAH ANTITESIS KONSEP TUHAN PERSONAL. Jurnal Agama Buddha Dan Ilmu Pengetahuan, 9(1), 30–48. https://doi.org/10.53565/abip.v9i1.719
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.