PERAN SUNNI-SYIAH DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA MASYARAKAT MUSLIM HATUHAHA DI PULAU HARUKU, MALUKU

  • Pattimahu M
  • Uar E
  • Kabakoran A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
28Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dalam berbagai kasus ditemukan bahwa Sunni dan Syiah sebagai aliran dalam Islam selalu muncul sebagai dua kutub yang berlawanan dan saling menegasikan, bahkan relasinya selalu identik dengan konflik. Hal yang berbeda ditemukan dalam masyarakat Muslim Hatuhaha di Pulau Haruku, Maluku. Artikel ini mengkaji peran Sunni-Syiah dalam pembentukan budaya Islam pada Masyarakat Muslim Hatuhaha. Diasumsikan bahwa dalam kebudayaan masyarakat Muslim Hatuhaha terdapat jejak yang dapat diidentifikasi sebagai warisan atau merupakan kelanjutan dari tradisi Sunni maupun Syiah. Tulisan ini disajikan dari hasil studi pustaka dan kajian fenomenologi terhadap ritual agama dan budaya masyarakat Muslim Hatuhaha yang dianalisis dengan metode deskriptif  kualitatif. Hasil studi ini menemukan bahwa Sunni maupun Syiah sama-sama berperan dan memberi sumbangan terhadap pembentukan kebudayaan Islam pada masyarakat Muslim Hatuhaha. Hal ini secara fenomenologi dapat dilihat dari praktik ritual adat ma’atenu, dan tradisi perkawinan sebagai pengaruh Syiah, serta praktik ibadah shalat dan pemaknaan terhadap konstruksi bangunan masjid yang merupakan budaya Sunni.

Cite

CITATION STYLE

APA

Pattimahu, M. A., Uar, E. D., Kabakoran, A., & Latuconsina, A. (2023). PERAN SUNNI-SYIAH DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA MASYARAKAT MUSLIM HATUHAHA DI PULAU HARUKU, MALUKU. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 19(1), 32–43. https://doi.org/10.23971/jsam.v19i1.6364

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free