Penderita tuberculosis mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan baik dari lingkup masyarakat, lingkungan disekitar rumah, maupun lingkungan kerja seperti adanya sebuah penolakan, dikucilkan, diskriminasi, bahkan hingga pemecatan dari tempat kerja. Stigma negative ini disebabkan karena adanya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tuberculosis yang masih terbatas, sehingga masyarakat minimnya sebuah informasi sehingga masyarakat memiliki persepsi yang salah terhadap penderita tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi dengan stigma masyarakat terhadap penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Parongpong Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sctional terhadap 100 sampel dengan menggunakan sebar kuesioner secara online. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Pengambilan sampel dilakukan secara purposiv sampling. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan untuk mengetahui hubungan menggunakan uji statistik Perason Product Moment. Dari hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan (p value = 0,183 > 0,05; r= 0,134) antara persepsi dengan stigma masyarakat terhadap penderita tuberkulosis paru
CITATION STYLE
Sajodin, S., Ekasari, V. D., & Syabariyah, S. (2022). Persepsi Berhubungan dengan Stigma Masyarakat pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Keperawatan, 14(4), 933–940. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v14i4.157
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.