LATAR BELAKANGBerdasarkan data WHO Global Report 2016, Indonesia berada diperingkat ke-8 dari 27 negara dengan beban MDR-TB terbanyak di dunia. Terdapat 5.100 kasus MDR-TB yang terjadi di Indonesia yaitu 2,8 % dari kasus baru dan 16 % dari kasus TB yang mendapatkan pengobatan ulang. Banyaknya jumlah kasus MDR-TB yang terjadi melibatkan berbagai faktor yang terkait. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor resiko yang berpengaruh dengan MDR-TB. METODEPenelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan disain potong lintang yang dilakukan bulan November 2017-Januari 2018. Subjek penelitian adalah 88 pasien TB yang berobat di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Kecamatan Makassar, Kecamatan Pasar Rebo, dan Kecamatan Ciracas. Pengambilan data menggunakan kuisioner dan status pasien TB. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square dan uji fisher dengan nilai kemaknaan p<0,05 serta odd ratio untuk menentukan besar risiko antara variabel bebas dan variabel terikat. HASILMotivasi penderita (p=0,000; OR=47,500), kepatuhan minum obat (p=0,000; OR=10,733), konsumsi alkohol (p=0,000; OR=9,059), Kebiasaan merokok (p=0,000; OR=7,632), dan status gizi (p=0,005; OR=3,791) mempunyai hubungan yang bermakna dengan MDR-TB. KESIMPULANFaktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya MDR-TB antara lain kepatuhan minum obat, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok dan status gizi.
CITATION STYLE
Aristiana, C. D., & Wartono, M. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Multi Drug Resistance Tuberkulosis (MDR-TB). Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 1(1), 65–74. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2018.v1.65-74
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.