Setiap orang tua pasti berharap memiliki anak yang terlahir sempurna secara jasmani maupun rohani. Namun; ada kalanya anak yang dilahirkan memiliki keterbatasan baik secara ?isik maupun psikis yang telah dialami sejak awal masa perkembangan. Kasus tersebut biasanya disebut sebagai anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kebersyukuran dan kepuasan hidup pada orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian yaitu orangtua dengan anak berkebutuhan khusus yang berjumlah 53 orang dan bertempat tinggal di Malang. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode cluster sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala Satisfaction With Life Scale (SWLS) yang disusun Diener; Emmons; Larsen dan Grif?in (1985) sebanyak lima butir pernyataan dengan koe?isien Alpha sebesar 0.710 dan The Gratitude Questionnaires Six Item Form (GQ-6) berupa skala Likert yang disusun oleh McCullough; Emmons; dan Tsang (2002) sejumlah enam butir pernyataan dengan koe?isien Alpha sebesar 0.765; sedangkan analisis data menggunakan metode korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebersyukuran dengan kepuasan hidup (p = 0.000; p < 0.001) dengan nilai koe?isien korelasi sebesar 0.470. Hal ini berarti semakin tinggi kebersyukuran seseorang; maka semakin tinggi pula kepuasan hidup pada orangtua dengan anak berkebutuhan khusus; dan begitu pula sebaliknya.
CITATION STYLE
Prabowo, A. (2018). Kebersyukuran dan Kepuasan Hidup pada Orangtua dengan Anak Berkebutuhan Khusus. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 23(1), 41–51. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol23.iss1.art4
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.