Pemaparan materi pornografi dan perilaku seksual siswa SMP diteliti untuk mendapatkan gambaran tentang epidemi (wabah) pornografi pada anak sekolah. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan kuesioner pada siswa kelas 7-9 di empat SMP Negeri di Kota Mataram, yang melibatkan 36 kelas berjumlah 1415 siswa sebagai responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sekitar 91 persen siswa telah terpapar pada materi pornografi. Proporsi siswa yang terpapar pada pornografi berbeda antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Perbedaan keterpaparan pornografi antar tingkatan kelas terjadi antara kelas 7 dengan kelas 8 dan kelas 9. Media yang paling sering digunakan untuk melihat konten pornografi adalah telepon genggam (handphone). Awal pemaparan pornografi pada siswa SMP dimulai pada kelas 5 SD, dengan indikasi kuat semakin hari semakin dini terjadi pemaparan. Perilaku seksual siswa SMPN menunjukkan bahwa 14 persen siswa telah melakukan masturbasi, 45 persen siswa telah berpacaran dan 13 persen siswa pernah berciuman mulut. Tidak ada responden yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual. Pola perbedaan perilaku seksual (masturbasi, berpacaran, atau berciuman mulut) antar tingkatan kelas mengikuti pola perbedaan keterpaparan pornografi. Proporsi siswa yang berpacaran lebih tinggi pada siswa perempuan dari pada siswa laki-laki. Penelitian ini tidak menunjukkan bukti yang kuat adanya hubungan sebab akibat antara pemaparan pornografi dengan perilaku seksual siswa.
CITATION STYLE
Mariani, A., & Bachtiar, I. (2010). KETERPAPARAN MATERI PORNOGRAFI DAN PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI. Makara Human Behavior Studies in Asia, 14(2), 83. https://doi.org/10.7454/mssh.v14i2.665
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.