Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh derajat sosoh dan jumlah pencucian terhadap karakteristik nasi instan biofortifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah beras varietas Inpari IR Nutri Zinc. Proses produksi nasi instan terdiri dari beberapa tahapan yaitu perendaman dalam larutan Na-Sitrat, pencucian, pemasakan, pendinginan, pembekuan, thawing, pengeringan, dan pengemasan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan frekuensi pencucian (x1 :2, x2 :3, dan x3 :4 kali) dan derajat sosoh (y1 :90, y2 :95 dan y3 :100). Setiap perlakuan diulang sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat sosoh dan jumlah pencucian pada beras berpengaruh terhadap karakteristik nasi instan biofortifikasi (p < 0.05). Perlakuan terbaik untuk memproduksi nasi instan biofortifikasi yaitu beras dengan derajat sosoh 95 dan pencucian 2 kali. Nasi instan biofortifikasi yang dihasilkan memiliki waktu rehidrasi sebesar 4,21 menit, kadar Zn sebesar 22,11 ppm, kadar Fe sebesar 17,3 ppm, daya cerna pati sebesar 5,99%), dan kadar serat pangan total sebesar 6,86% sehingga cocok dikonsumsi terutama untuk mencegah stunting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk nasi instan biofortifikasi dapat dijadikan sebagai alternatif makanan pokok siap saji dan layak dikonsumsi oleh masyarakat, terutama untuk mencegah stunting.
CITATION STYLE
Sasmitaloka, K. S., Haliza, W., Sukasih, E., Ardhiyanti, S. D., & Widowati, S. (2022). Pengaruh Derajat Sosoh dan Pencucian terhadap Karakteristik Nasi Instan Biofortifikasi. AgriTECH, 42(3), 260. https://doi.org/10.22146/agritech.67011
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.