Minyak ikan hiu dari Desa Tanjung luar Lombok Timur secara empiris dimanfaatkan sebagai obat luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas minyak ikan hiu dengan povidon iodin secara topikal pada luka iris . Penelitian ini menggunakan rancangan post test only control group design dengan 3 kelompok perlakuan. Sebanyak 9 ekor kelinci dibagi dalam 3 kelompok perlakuan; kelompok I sebagai kontrol negatif (Aquadest), kelompok 2 sebagai kontrol positif menggunakan Povidon Iodin (betadine 10%), dan kelompok 3 sebagai perlakuan minyak ikan hiu. jumlah perlakuan yang diberikan sebanyak 3 tetes pada masing masing luka dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari yaitu pagi dan malam hari. Jenis luka yang di gunakan yaitu luka iris berbentuk bulat dengan diameter luka 1 cm. data yang diamati berupa diameter luka yang dilihat secara visual dan diukur sisa penutupannya menggunakan penggaris. pengukuran dilakukan setiap hari selama 7 hari. Data hasil penelitian menunjukkan sturuktur anatomi kulit yang teriris pada semua kelompok perlakuan terjadi perbaikan. data Hasil pengukuran diameter luka dari masing – masing perlakuan mengalami perubahan yaitu rata – rata diameter luka dari semua perlakuan adalah kontrol negatif sebesar 0,7 cm. Kontrol positif sebesar 0,4 cm dan minyak ikan hiu sebesar 0,2 cm . Hasil penelitian pada Minyak ikan hiu (Centrophorus sp.) menutup luka lebih efektif dibandingkan dengan povion iodin 10% karena kandungan saponin dalan minyak ikan.
CITATION STYLE
Andayani, D., Findawati, B. F., & Hidayati, N. (2022). Perbandingan Efektivitas Minyak Ikan Hiu Dengan Povidon Iodin Pada Penutupan Luka Iris. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Farmasi, 10(1), 7–10. https://doi.org/10.51673/jikf.v10i1.1084
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.