Isu pemindahan ibu kota sudah menjadi wacana dari beberapa pemerintahan sebelumnya. Namun, pada era kepemimpinan saat ini diumumkan secara resmi tentang niatan tersebut. Tepat sekitar Agustus lalu presiden mengumumkan secara resmi tentang pemindahan ibu kota dan sekaligus lokasi yang strategis untuk dijadikan ibu kota baru. Sebagai bentuk pro dan kontra muncul berbagai tanggapan dari masyarakat. Meme merupakan salah satu bentuk tanggapan yang paling sering muncul di dunia siber khususnya media sosial sebagai bentuk tanggapan atas kebijakan ini. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan meme dan tanggapan warganet sebagai data penelitian. Untuk memahami tanda dan makna serta tanggapan dari warganet melalui teori multimodal, semiotik pragmatik, kebebasan berekspresi, dan berpikir kritis. Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana tanda, makna serta tanggapan warganet yang muncul dalam meme merupakan bentuk perkembangan berpikir kritis terhadap sebuah kebijakan pemerintah. Dalam kajian ini pengumuman resmi dari presiden tentang “pemindahan ibu kota” dimaknai sebagai tanda, sedangkan pemunculan berbagai meme terkait, dimaknai sebagai reaksi masyarakat untuk menunjukkan pro dan kontra atas keputusan tersebut. Melalui pemunculan meme, warganet mencoba untuk berekspresi, berpendapat, serta mengkritik terhadap kebijakan pemerintah tentang pemindahan ibu kota. Pada akhirnya temuan dari analisis ini akan mendeskripsikan tentang bagaimana pola berpendapat, berkomentar, dan berpikir kritis di ruang siber. Kata Kunci: Semiotik-pragmatik, tanda dan makna, berpikir kritis, meme
CITATION STYLE
Purwaningrum, P. W., Saifullah, A. R., & Sudana, D. (2020). Meme sebagai Cerminan Berpikir Kritis Warganet di Ruang Siber (Kajian Semiotik Pragmatik). DEIKSIS, 12(03), 270. https://doi.org/10.30998/deiksis.v12i03.5417
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.