APBD ialah instrumen kebijakan penting bagi Pemda. Kemampuan pengelolaan APBD merefleksikan kemampuan pengelolaan keuangan bagi pemerintah daerah dalam pembiayaan operasional serta pembangunannya. Masalah penelitian meliputi pengaruh parsial dan simultan variabel rasio kemandirian daerah, rasio efektivitas, serta rasio efisiensi bagi belanja modal pada Pemkab Tulungagung. Tujuan dilakukannya penelitian guna mendapatkan informasi tantang pengaruh parsial dan simultan variabel rasio kemandirian daerah, rasio efektivitas, serta rasio efisiensi bagi belanja modal pada Pemkab Tulungagung. Metode yang diterapkan yaitu kuantitatif dengan uji regresi linier berganda. Data berjenis sekunder yang diambil dari website www. djpk.kemenkeu.go.id. Hasil penelitian diketahui bahwa rasio kemandirian (X1) bernilai 0.945 > 0.05, rasio efektivitas (X2) bernilai 0.935 > 0.05, dan rasio efisiensi (X3) bernilai 0.258 > 0.05, serta hasil uji F yaitu 0.511 > 0.05. Hal ini menandakan bahwa baik secara parsial maupun simultan, keseluruhan variabel independen tidak memiliki pengaruh bagi belanja modal pada Pemda Tulungagung periode 2015-2021 dengan tingkat kepercayaan 95.5%.
CITATION STYLE
Zainul Muzaki M, M., & Tunjung Hapsari, M. (2022). PENGARUH RASIO KEMANDIRIAN DAERAH, RASIO EFEKTIVITAS, DAN RASIO EFESIENSI, TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2015 – 2021. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 2(1), 289–304. https://doi.org/10.54443/sibatik.v2i1.548
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.