Makalah ini akan menyajikan dan menganalisa relasi hati (qalb) dengan zikir dalam perspektif tafsir sufistik. Ayat-ayat Alquran yang akan dikupas untuk membincang tema ini antara lain: QS. Al-Anfal (8): 2-4, QS. Ar-Ra’d (13): 28, QS. Al-Hajj (22) : 32, QS. Al-Fath (48): 4, dan QS. Al-Hadid (57): 27. Metode untuk menyingkap relasi hati terhadap jiwa dalam berzikir ini akan menerapkan pendekatan tafsir isyari agar bisa memproduksi makna batin (esoterik) dalam sejumlah ayat-ayat yang dianalisa. Metode ini diterapkan karena tidak bertentangan dalam penafsiran eksoteris ayat-ayat al-Quran yang disinggung. Dalam kajian ini ditemukan bahwa zikir hati (bi al-qalb) adalah sarana vital dan relevan untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada Tuhan dan berefek dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, dalam konteks modern yang kerapkali membuat manusia tercerabut dan terasing dari dirinya sendiri.
CITATION STYLE
Muaz, A., & Prasetyo, T. B. (2019). Mendaras Relasi Zikir dan Jiwa. An-Nufus, 1(1), 27–51. https://doi.org/10.32534/annufus.v1i1.716
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.