Fenomenologi Sejarah Nuswantara

  • Janutama H
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak Tulisan ini mencoba mengemukakan mengenai hakikat kebudayaan Nuswantara dalam kaitannya dengan Islam sebagai rahmatan lil ngalamin . Upaya te9rsebut dilakukan dengan menggunakan beberapa macam pendekatan: pendekatan historis, semiotik, dan feminis;sehingga dapat menemukan fakta baru yang sebelumnya belum pernah mengemuka. Pendekatan historis memperhatikan literatur-literatur berbagai bangsa yang terindikasi pernah melakukan interaksi dengan Nuswantara seperti bangsa Semit (dalam hal ini Arab), Cina, dan Asian Selatan. Pendekatan tersebut berhasil menunjukkan adanya keterpengaruhan budaya-budaya lokal di beberapa wilayah di Nuswantara oleh budaya bangsa- bangsa asing itu yang dibagi ke dalam tiga pola: Pola Aceh-Sumatera (PAS) yang didominasi budaya Arab, Pola Sulawesi- Maluku (PSM) yang didominasi Arab-Cina, dan Pola Pulau Jawa (PPJ) yang menyatukan budaya Arab, Cina, dan Asia Selatan. Pendekatan Semiotik menggali simbol-simbol yang muncul dari interaksi antara bangsa tersebut sehinga ditemukan fakta bahwa simbol-simbol yang ada seperti Sanskerta dan Cina merupakan simbol transmisi sistem petanda Islam. Pendekatan feminisme mengupas berbagai macam fenomena dalam kebudayaan Nuswantara dari sudut feminim- maskulin. Pendekatan ini berhasil mengukuhkan bahwa Islam sebagai rahmatan lil ngalamin terjewantahkan dalam jiwa masyarakat Nuswantara yang memuliakan olah-rasa sebagai ekslporasi kenyataan feminitasnya.---Abstract This paper tries to present the cultural fact of Nuswantara in relation to Islam as rahmatan lil ngalamin.This effort is done by using several kinds of approaches: historical approach, semiotic, and feminist; so that it can find new facts that had previously not been shown.The historical approach notice the literatures of many races which had a interaction with Nuswantara such as Semitic race (in this case Arabic race), Chinese, and South Asian.The results showed the presence of various local cultures influenced by foreign nations culture that is divided into three patterns: Pattern Aceh-Sumatra (PAS), which is dominated by Arab culture, patterns of Sulawesi-Maluku (PSM), which is dominated by Arab-Chinese, and Patterns Java (RPM) that combines these culture: Arabic, Chinese, and South Asia. Semiotic approach excavates symbols emerge from the interaction between the races which discovers the fact that symbols of Sanskrit and Chinese are symbols of Islam transmission system. Feminism approach  analyzes a wide range of phenomena which is showing in Nuswantara cultur on feminine-masculine view. This approach works to strengthen that Islam as rahmatan lil ngalamin shows in Nuswantara people that honor the soul-felt as a exploration of their feminities.

Cite

CITATION STYLE

APA

Janutama, H. S. (2020). Fenomenologi Sejarah Nuswantara. Buletin Al-Turas, 20(1), 31–44. https://doi.org/10.15408/bat.v20i1.3743

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free