Pengaruh 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) DAN Benzyl Amino Purine (BAP) Terhadap Induksi Kalus Dari Berbagai Jenis Eksplan Tanaman Duku (Lansium domesticum Corr.)

Abstract

Lansium domesticum Corr. disebut Duku, tanaman endemik Indonesia yang buahnya memiliki nilai komersial. Pembentukan biji tanaman ini membutuhkan waktu yang relatif lama (±15 tahun) untuk perbanyakan secara konvensional. Mikropropagasi dengan teknik kultur jaringan tanaman dapat menjadi solusi. Pada tahap pertama mikropropagasi, diperlukan optimalisasi jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh untuk induksi kalus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon berbagai jenis eksplan Duku (seperti daun, tangkai daun, dan tangkai daun induk) terhadap kombinasi zat pengatur tumbuh (seperti 0 ppm 2,4-D + 0 ppm BAP; 0,75 ppm 2,4- D + 0, 5 ppm BAP; 0,75 ppm 2,4-D + 0,75 ppm BAP; 0,75 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP) pada induksi kalus. Eksplan dikultur pada Wood Plant Medium (WPM) dengan 30 g sukrosa dan 8 g agar selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,75 2,4-D + 0,75 BAP dengan eksplan induk tangkai daun paling baik untuk pembentukan kalus. Ciri-ciri kalus yang terbentuk berwarna putih kekuningan dengan tekstur yang kompak. Kata kunci: Lansium domesticum Corr., Induksi Kalus, Zat Pengatur Tumbuh, Jenis Eksplan.