Abstrak: Belum adanya kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung praktik industri kreatif menjadi faktor penghambat pengembangan seni pertunjukan di Banyu-wangi. Beragam seni pertunjukan lokal yang apabila dikelola dengan baik bisa menjadi penopang munculnya ekonomi kreatif. Penelitian ini bertujuan men-deskripsikan perjuangan perempuan seni tradisi dalam mengembangkan krea-tivitasnya dan mengonseptualisasikan model industri kreatif berbasis seni pertunjukan. Metode yang digunakan adalah etnografi. Data lapangan diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan. Interpretasi data meng-gunakan perspektif seni tradisi, gender, cultural studies, dan industri kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan seni tradisi pada umumnya tidak mengandalkan hidupnya dari berkesenian. Mereka terus berusaha me-ngembangkan pengetahuan kreatif yang diwujudkan dalam bentuk kreasi dan inovasi seni. Institusi seni memiliki program pengembangan untuk memper-tahankan kualitas. Peranan pemerintah diwujudkan dalam bentuk kebijakan, fasilitas, wadah kegiatan, dan pengembangan infrastruktur. Pengembangan seni pertunjukan Banyuwangen dalam kerangka industri kreatif dapat mendukung ter-wujudnya ekonomi kreatif. Abstract: The absence of government policy in supporting the creative industry practice is a factor inhibiting the development of performing arts in Banyuwangi. Diverse local performing arts which if managed properly can become a crutch for the emergence of creative economy. This study aims at describing the struggles of women in the tradition arts and in conceptualizing a creative industry model ba-sed on performing arts. The study employed ethnography. The field data were obtained through interviews with the informants. The interpretation of data used a combination of tradition arts, gender, cultural studies, and creative industry perspectives. The results showed that women of tradition arts in general do not rely their livelihoods on art activitiy. They keep trying to develop creative know-ledge embodied in art creation and innovations. Arts institutions have a develop-ment program to maintain quality. The role of the government is manifested in the forms of policies, facilities, activity forums and infrastructural development. The development of Banyuwangi-style performing arts within the framework of the creative industry can support the realization of the creative economy.
CITATION STYLE
Anoegrajekti, N., Setyawan, I., Saputra, H. S. P., & Macaryus, S. (2015). PEREMPUAN SENI TRADISI DAN PENGEMBANGAN MODEL INDUSTRI KREATIF BERBASIS SENI PERTUNJUKAN. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 23(1), 81. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.610
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.