IMPLEMENTASI AKUAKULTUR BIRU MELALUI SISTEM IMTA (INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE)

  • Putra A
  • Mulyono M
N/ACitations
Citations of this article
31Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan masih jauh dari potensi yang dimiliki. Akuakultur sebagai salah satu unsur pada sektor tersebut juga belum dikelola dengan optimal. Padahal pengembangan akuakultur dituntut pada praktik manajemen yang baik, pengembangan teknologi yang lebih inovatif, bertanggung jawab, berkelanjutan, dan menguntungkan yang lebih efisien secara ekologis, ramah lingkungan, diversifikasi produk, dan bermanfaat bagi masyarakat. Mempertahankan keberlanjutan tidak hanya dari segi lingkungan, tetapi juga dari perspektif ekonomi, sosial, dan teknis, serta telah menjadi isu utama dengan meningkatnya kesadaran konsumen yang semakin menuntut kualitas, ketertelusuran, dan kondisi produksi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tinjauan terhadap konsep dan implementasi IMTA dalam mewujudkan akuakultur biru. Berdasarkan kajian ini, penerapan konsep akuakultur skema IMTA secara nyata memberikan keuntungan ekologi dan ekonomi serta berkelanjutan. Model IMTA sangat relevan dengan Program Prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mendukung pengembangan Akuakultur Biru.

Cite

CITATION STYLE

APA

Putra, A., & Mulyono, M. (2023). IMPLEMENTASI AKUAKULTUR BIRU MELALUI SISTEM IMTA (INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE). Jurnal Kelautan Dan Perikanan Terapan (JKPT), 1, 117. https://doi.org/10.15578/jkpt.v1i0.12111

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free