Yayasan Nur Fadila yang beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Surabaya, Malang, Kediri dan Semarang selama ini berfokus pada pengembangan pondok pesantren dengan berbasis pada pembelajaran ilmu agama islam dan pengetahuan umum. Namun untuk saat ini Hidayatullah mengembangkan klinik kesehatan bagi masyarakat sekitar pondok pesantren. Sebagai salah satu gedung yang baru beroperasi di lingkungan pondok, maka klinik perlu melakukan analisis ulang tentang tarif yang berlaku pada saat ini. Adapun metode yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah metode Break Even Point dan Net Present Value dengan suku bunga sebesar 12%. Dalam penyelesaiannya dengan metode BEP maka akan dimasukkan tarif yang berlaku saat ini. Dari analisa ini diperoleh tarif pada kondisi BEP sebesar Rp 36.919. Dengan cara trial and error pada cash flow melalui pendekatan Net Present Value yaitu dengan menjumlahkan tarif kelas pada kondisi Break even Point dengan asumsi kenaikan x% dari tarif normal pada kondisi BEP sehingga diperoleh Net Present Value yang lebih besar dari nol. Sehingga diperoleh hasil tarif kelas yang dicari pada kondisi NPV adalah sebesar Rp 92.298,-.
CITATION STYLE
Mollah, K. (2016). ANALISA BREAK EVEN POINT DAN NET PRESENT VALUE BERDASARKAN INPUT TARIF YANG BERLAKU DI KLINIK KESEHATAN AL - JADID SURABAYA. Jurnal IPTEK, 20(2), 21. https://doi.org/10.31284/j.iptek.2016.v20i2.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.