Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui sifat mikrobiologis yaitu laju inaktivasi bakteri E coli dan Bacillus, sp. ; dan sifat organoleptik susu segar yang dipasteurisasi non termal menggunakan metode Ultraviolet (UV) dan ozon. Metode penelitian ini menggunakan rancangan factorial acak lengkap dengan dua faktor, yaitu lama penyinaran 3 , 6 dan 9 menit dikombinasi dengan lama paparan ozon 1,3 dan 5 menit. Sedangkan laju inaktivasi bakteri menggunakan analisa regresi liner. Hasilnya menunjukkan pasteurisasi non termal metode UV dan ozon mampu menginaktivasi bakteri E. coli dan bakteri bacillus, sp. Laju inaktivasi bakteri E. coli lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri Bacillus, sp. Pasteurisasi non termal metode UV-ozon menghasilkan model laju inaktivasi bakteri E. coli (µ) = 0,006 ln CFU/menit dengan model kinetika Y = - 0,006x + 0,1383 dengan R2 = 0,0577. Sedangkan laju inaktivasi bakteri Bacillus sp (µ) = 0,0002 ln CFU/menit dengan model kinetika Y = - 0,002x + 0,0566 dengan R2 = 0,0006 . Nilai D bakteri E coli dan bacillus sp paling rendah pada pasteurisasi non termal penyinaran UV 6 menit dikombinasi dengan paparan ozon 5 menit. Pasteurisasi non thermal UV-ozon tidak berpengaruh terhadap sifat organoleptik susu sapi. Susu pasteurisasi non termal metode UV dan ozon berwarna putih cerah , bau khas susu dan bau ozon lemah,dengan konsistensi cair homogen. Sifat organoleptic susu pasteurisasi non termal metode UV dan ozon sama dengan susu segar.
CITATION STYLE
Suryaningsih, W., Supriono, S., Hariono, B., & Budiati, T. (2022). Pengaruh Pasteurisasi Non-Thermal Metode UV dan Ozon Terhadap Sifat Mikrobiologi dan Organoleptik Susu Segar. Jurnal Ilmiah Inovasi, 22(2), 139–147. https://doi.org/10.25047/jii.v22i2.3295
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.