Industri tekstil dapat menghasilkan berbagai permasalahan lingkungan, salah satunya adalah pewarna yang dibuang ke badan air. Industri batik shaho di Balikpapan menghasilkan pewarna remazol red yang mencapai 480 Pt-Co, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan. Salah satu pengolahan adalah menggunakan proses adsorpsi, menggunakan adsorben dari kayu gaharu. Pada penelitian ini, divariasikan dosis dan jenis gaharu dan dilihat pengaruhnya terhadap efisiensi penyerapan warna. Adapun metode yang digunakan adalah adsorpsi secara batch yang terdiri dari tahapan pembuatan adsorben, pembuatan limbah sintetis dan proses adsorpsi. Didapatkan bahwa seiring meningkatnya dosis adsorben, maka meningkat efisiensi penyerapan warna. Efisiensi penurunan konsentrasi warna berkisar antara 8.6% – 13.9% untuk adsorben gaharu dalam bentuk serbuk, sedangkan dalam bentuk karbon aktif lebih tinggi, berkisar antara 9.2%-15.3%
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Envirotek, R. D. P., Envirotek, R. N. H., & Rahendaputri, C. S. (2023). Pemanfaatan Kayu Gaharu (Aquilaria malaccensis) Sebagai Adsorben Dalam Menurunkan Parameter Warna dan pH di dalam Limbah Cair Tekstil Sintetis. JURNAL ENVIROTEK, 15(2), 181–185. https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i2.276