Untuk dapat mencapai suatu kondisi DAS Kambaniru yang baik, maka perilaku dan aktivitas pemanfaatan lahan dan hutan oleh masyarakat harus sesuai kaidah-kaidah konservasi tanah dan air. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi diikuti oleh tekanan terhadap lahan berpotensi menciptakan masalah sosial baru berupa kemiskinan. Di lain sisi, besarnya potensi masyarakat yang bersedia menyediakan jasa lingkungan hidrologis di kawasan DAS dapat dijadikan sebagai investasi pemerintah. Oleh karena itu, peluang partisipasi masyarakat perlu dikelola melalui pendekatan insentif melalui mekanisme pembagian biaya (cost-sharing). Tujuan penelitian dilakukannya kajian pengelolaan daerah aliran sungai melalui jasa lingkungan hidrologis oleh masyarakat di kawasan DAS Kambaniru secara berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan rumusan model regresi cost-sharing jasa lingkungan hidrologis di wilayah DAS Kambaniru dapat menjelaskan kondisi besarnya penggunaan air dan kebutuhan air untuk rumah tangga. Pola cara masyarakat memperoleh air di kawasan DAS Kambaniru selain memiliki potensi nilai surplus konsumen dari manfaat air juga memberikan jasa lingkungan hidrologis yang baik per hektar per tahunnya. Kondisi kemiskinan penduduk di DAS Kambaniru dipicu oleh tingginya tekanan dan ketergantungan terhadap lahan dan hutan. Rekomendasinya, rumah tangga petani seharusnya diberikan kompensasi manfaat hidrologis dan pemberian pinjaman tetapi tanpa bunga.
CITATION STYLE
Sukwika, T. (2019). PARTISIPASI MASYARAKAT MENYEDIAKAN JASA LINGKUNGAN HIDROLOGIS DI KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal, 1(1), 27–35. https://doi.org/10.36441/seoi.v1i1.606
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.