Abstrak Pondok pesantren tradisional (pesantren salaf) dengan semua kelengkapan kurikulumnya menitikberatkan pendidikan karakter melalui pembiasaan berbasis lingkungan. Melalui tradisi- tradisi pesantren salaf, santri dididik untuk terbiasa menjalankan tradisi keilmuan, tradisi ubudiyah (peribadatan), dan tradisi sosial kemasyarakatan. Di sisi lain, terdapat satu jenis pondok pesantren yang berdiri di tengah masyarakat dengan semua santrinya adalah santri kalong. Pondok pesantren jenis ini dapat disebut sebagai pondok pesantren masyarakat. Pondok Pesantren Al-Ishlah adalah salah satunya. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya Pesantren Al-Ishlah dalam melakukan optimalisasi kegiatan-kegiatan di dalamnya dengan mengadopsi tradisi-tradisi pesantren salaf. Dari sisi jenis analisa datanya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dilihat dari tingkat eksplanasinya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa Pesantren Al-Ishlah adalah pesantren masyarakat yang memenuhi lima unsur pesantren, yaitu: bangunan pesantren, masjid, kyai, santri, dan kitab kuning. Lebih lanjut, Pesantren Al-Ishlah melakukan optimalisasi tradisi pola pembelajaran kitab kuning, tradisi peribadatan, dan tradisi sosial kemasyarakatan sebagaimana di pesantren salaf. Dengan modifikasi dan penyesuaian, tradisi pesantren salaf mampu diambil nilai substantifnya dan diadopsi sesuai konteks Pesantren Al-Ishlah yang merupakan pesantren masyarakat. Kata Kunci: pesantren salaf, santri kalong, tradisi, pendidikan islam.
CITATION STYLE
Mubarok, N. (2019). Optimalisasi Penerapan Tradisi Pesantren Salaf Bagi Santri Kalong. AL-WIJDÃN Journal of Islamic Education Studies, 4(2), 122–133. https://doi.org/10.58788/alwijdn.v4i2.355
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.