Pada umumnya kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah proses pembelajaran lebih menekankan pada belajar menjawab pertanyaan daripada belajar bagaimana untuk menyajikan pertanyaan. Siswa tidak belajar bagaimana memunculkan permasalahan matematis (problem posing). Hal ini mengakibatkan lemahnya kemampuan problem finding, sehingga kemampuan idea finding dan problem solving siswa juga lemah. Idea finding, problem finding, dan problem solving merupakan aspek kemampuan Creative Problem Solving (CPS) matematis. Oleh sebab itu, kemampuan CPS menjadi hal yang sangat perlu untuk dikembangkan. Untuk tujuan tersebut, maka dilakukan pembelajaran dengan menggunakan Situation-Based Learning (SBL). Metode penelitian didesain menggunakan quasi eksperimen. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran SBL dan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional. Hasil penelitiannya adalah adanya peningkatan kemampuan CPS matematis siswa yang mendapat pembelajaran SBL lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional secara signifikan. Kemampuan CPS matematis terkuat yang dimiliki siswa yaitu pada aspek fact finding, sementara kemampuan CPS matematis terlemah yang dimiliki siswa pada aspek acceptance finding.
CITATION STYLE
-, I., & -, T. (2014). SITUATION-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN CREATIVE PROBLEM SOLVING MATEMATIS SISWA SD. Mimbar Sekolah Dasar, 1(2). https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i2.885
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.