Konservasi Buaya Muara di Taman Margasatwa Semarang

  • Setyowati E
  • Ngabekti S
  • Priyono B
N/ACitations
Citations of this article
31Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Stuary crocodile (Crocodylus porosus) is one of the fauna that is protected by Indonesian law because of its high economic value. Publications regarding the success of estuarine crocodile conservation are still small. Efforts can be made to prevent the extinction of estuarine crocodiles through conservation. Semarang Wildlife Park is an ex-situ conservation institution that has succeeded in breeding estuarine crocodiles. This study aims to examine the methods of estuarine crocodile conservation, factors in conservation methods, and the success rate of estuarine crocodile conservation in Semarang Wildlife Park. The research methods used were observation, interviews, and documentation. The research data were analyzed by quantitative descriptive analysis. The results showed that the method of estuarine crocodile conservation in Semarang Wildlife Park took the form of breeding activities consisting of management of housing, feed, health, and breeding. The factors that influence conservation success are cage, feed, and weather. The level of success of estuarine crocodile conservation in Semarang Wildlife Park seen from the aspect of DTT 55.4% and MR 29% with criteria quite successful. Suggestions that can be conveyed are Need to do further research on measuring the temperature and humidity of the soil used as nest of estuarine crocodile eggs in the aspect of egg hatching that affect the success of conservation and more intensive management of estuarine crocodile breeding activities in Semarang Wildlife Park for successful conservation.   Buaya muara (Crocodylus porosus) merupakan salah satu fauna yang dilindungi perundang-undangan Indonesia karena bernilai ekonomi tinggi. Publikasi mengenai keberhasilan konservasi buaya muara masih sedikit. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan buaya muara adalah melalui konservasi. Taman Margasatwa Semarang merupakan lembaga konservasi secara ex-situ yang telah berhasil mengembangbiakkan buaya muara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode konservasi buaya muara, faktor-faktor dalam metode konservasi, serta tingkat keberhasilan konservasi buaya muara di Taman Margasatwa Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis secara analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode konservasi buaya muara di Taman Margasatwa Semarang berupa kegiatan penangkaran yang terdiri dari pengelolaan perkandangan, pakan, kesehatan, dan perkembangbiakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan konservasi adalah kandang, pakan, dan cuaca. Tingkat keberhasilan konservasi buaya muara di Taman Margasatwa Semarang dilihat dari aspek DTT 55,4% dan MR 29% dengan kriteria cukup berhasil. Saran yang dapat disampaikan adalah Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengukuran suhu dan kelembapan tanah yang digunakan sebagai sarang telur buaya muara dalam aspek penetasan telur yang mempengaruhi keberhasilan konservasi dan Perlu dilakukan pengelolaan lebih intensif mengenai kegiatan penangkaran buaya muara di Taman Margasatwa Semarang agar keberhasilan konservasinya meningkat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Setyowati, E., Ngabekti, S., & Priyono, B. (2019). Konservasi Buaya Muara di Taman Margasatwa Semarang. Life Science, 8(1), 34–40. https://doi.org/10.15294/lifesci.v8i1.29988

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free