Pipa bawah laut memiliki beberapa risiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar jika terjadi kerusakan. Beberapa faktor dapat menyebabkan kegagalan pipa bawah laut, seperti: kesalahan pihak ketiga, korosi, kesalahan desain, dan kesalahan operasional. Tinjauan literatur dan historis tentang kegagalan dan insiden pipa bawah laut menunjukkan bahwa faktor pihak ketiga bertanggung jawab atas 38% dari kegagalan pipa bawah laut. Faktor umum dari kategori kesalahan pihak ketiga yang dapat menyebabkan kegagalan pada pipa antara lain adalah: aktivitas penangkapan ikan, aktivitas kapal niaga (emergency anchoring, dragged anchor, dropped containers, dan ship sinking), dan aktivitas kapal konstruksi. Fokus utama dari penilaian ini adalah analisa kerusakan pada pipa bawah laut yang diakibatkan oleh kejatuhan Jangkar. Perhitungan kerusakan berdasarkan standar DNVGL RP F107 dibandingkan dengan simulasi dengan menggunakan aplikasi FEM. Berdasarkan analisa kerusakan yang dilakukan, pipa bawah laut mengalami kerusakan di lapisan beton pelindung dan mengalami penyokan. Oleh karena itu, proteksi eksternal dengan menggunakan metode dikubur dengan batu kerikil direkomendasikan untuk melindungi pipa bawah laut dari kejatuhan jangkar. Nilai investasi total yang dibutuhkan untuk pemasangan pelindung tersebut adalah Rp. 4.853.181.463.
CITATION STYLE
Aldara, D. R., DewI, R. S., & Mulananda, A. M. (2023). Analisa Kerusakan Pipa Bawah Laut Akibat dari Kejatuhan Jangkar. Techno Bahari, 9(2). https://doi.org/10.52234/tb.v9i2.215
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.