Kabupaten Lampung Selatan mempunyai beberapa tujuan pembangunan perekonomian daerah seperti: pengembangan sentra produksi dan pelayanan; pengembangan kawasan usaha menengah kecil (UKM), pengembangan sektor properti dan konstruksi, pengembangan agribisnis dan agroindustri, serta pengembangan kawasan pariwisata. Kecamatan Jati Agung adalah daerah perbatasan antara Kabupaten Lampung Selatan dengan kota Bandar Lampung, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut meningkat, manajemen kebutuhan tranportasi pada zona wilayah khususnya pada Kecamatan Jati Agung sangat dibutuhkan , seiring dengan meningkatnya pembangunan diderah tersebut seperti jalan Tol Trans Sumatra, Institut Teknologi Sumatra (ITERA), Pengembangan kota baru dan lain sebagainya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat menyebabkan mobilitas seseorang meningkat sehingga kebutuhan pergerakannya pun meningkat melebihi kapasitas sistem prasarana transportasi yang ada. Kurangnya investasi pada suatu sistem jaringan dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan sistem prasarana transportasi tersebut menjadi sangat rentan terhadap kemacetan yang terjadi apabila volume arus lalu lintas meningkat lebih dari rata – rata.Variasi arus dalam waktu pada zona wilayah bangkitan perjalanan (wilayah study) adalah dengan terjadinya perubahan kecepatan tempuh rata – rata (LV) saat survey lapangan (V1) yaitu 47,502 km/jam dengan nilai rasio derajat kejenuhan 0,186, dan pada saat ditambahkan angkutan hasil panen produksi tanaman pangan dan perkebunan (bangkitan perjalanan) (V2) adalah 42.5 km/jam dengan nilai rasio derajat kejenuhan taksiran 0,252 meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keselamatan, dan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Nazir, M., Karami, M., & Sulistyorini, R. (2020). KAJIAN MANAJEMEN KEBUTUHAN TRANSPORTASI PADA ZONA PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 24(2), 46–48. https://doi.org/10.23960/rekrjits.v24i2.14