Indonesia memiliki luas hutan mangrove sebesar tiga juta hektar yang tumbuh disepanjang pesisir pantai, salah satunya adalah jenis Avicennia marina . Mangrove jenis ini mengandung senyawa bioaktif antibakteri yang dapat digunakan untuk memperlambat pertumbuhan mikroba pada ikan Layang Benggol ( Decapterus russelli ) segar. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, terdiri dari perlakuan konsentrasi maserat (15%, 20%, 25%) dan tiga kondisi penyimpanan yaitu suhu ruang (23º-27ºC), suhu dingin (10ºC), suhu beku (0ºC) selama 24 jam dengan tiga kali ulangan. Jumlah koloni dan kadar air pada ikan dianalisis dengan ANOVA dan uji Jarak Nyata Terdekat Duncan (JNTD) pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada suhu penyimpanan dan pengaruh tidak signifikan pada konsentrasi maserat terhadap nilai organoleptik, kadar air, total plate count dan E. coli pada proses kemunduran mutu ikan layang benggol. Perlakuan dengan tingkat kesegaran terbaik terdapat pada penyimpanan suhu beku dengan konsentrasi maserat 25% yang menunjukkan nilai organoleptik 7,56 ≤ m ≤ 8,01 pada selang kepercayaan 95%, total mikroba 3,33 × 10 5 koloni/gram, kadar air 76,73% dan negatif e . coli .
CITATION STYLE
Sumartini, S. (2021). Pemanfaatan Daun Mangrove Api-Api (Avicennia Marina) Sebagai Antibakteri Pada Ikan Layang Benggol (Decapterus Russelli) Dengan Variasi Konsentrasi Dan Penyimpanan. Jurnal Riset Teknologi Industri, 15(2), 291. https://doi.org/10.26578/jrti.v15i2.6932
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.