Banyak faktor yang menyebabkan siswa mengalami gangguan kesulitan belajar. Salah satunya yaitu gangguan psikologis ringan. Selama ini masalah gangguan kesulitan belajar siswa di Gugus II Girikerto ini belum ditangani dengan maksimal. Hal ini dikarenakan pengetahuan guru di Gugus II Girikerto dalam mengidentifikasi gangguan kesulitan belajar siswa dan merencanakan bentuk intervensi masih relatif minim. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam mengidentifikasi gangguan kesulitan belajar, gangguan psikologis ringan, serta merencanakan program intervensinya. Metode yang dilaksanakan dengan pelatihan yang bersifat problem based learning dengan mengangkat masalah kontekstual. Hasil pelatihan antara lain: pertama, hasil rerata angket self evaluation sebesar 67,55. Sebanyak 21 (66%) guru memiliki kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa di atas rerata, dan sisanya 11 (34%) guru memiliki kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa di bawah rerata. Kedua, guru mampu mengidentifikasi ganggun psikologis ringan melalui panduan skrining gejala gangguan psikologis. Ketiga, guru mampu merancang bentuk intervensi gangguan kesulitan belajar melalui metode token economy. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru di Gugus II Girikerto mengenai intervensi gangguan kesulitan belajar yang disebabkan oleh gangguan psikologis ringan pada siswa SD.
CITATION STYLE
Fatmawati, L., Urbayatun, S., Erviana, V. Y., & Maryani, I. (2020). Pelatihan Intervensi Gangguan Kesulitan Belajar dan Gangguan Psikologis Ringan Bagi Guru di Gugus II Girikerto. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 4(1), 15. https://doi.org/10.30595/jppm.v0i0.5717
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.