Penelitian bertujuan untuk memanfaatkan tanah Ultisol dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung dengan memperbaiki kendala pada tanah Ultisol, salah satu kendala yaitu kandungan bahan organik yang rendah. Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) ber-bakteri selulolitik merupakan alternatif untuk memperbaiki kendala pada tanah Ultisol tersebut. Penelitian telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau pada bulan November 2020 sampai Maret 2021. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 ulangan. Pemberian kompos TKKS ber-bakteri selulolitik sebagai berikut: T0 = 0 t.ha-1, T1 = 5 t.ha-1, T2 = 10 t.ha-1, T3 = 15 t.ha-1, T4 = 20 t.ha-1. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam dengan uji lanjut BNJ pada taraf 5%. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, umur muncul bunga jantan, umur muncul bunga betina, berat kering tanaman dan rasio tajuk akar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS ber-bakteri selulolitik meningkatkan secara nyata tinggi tanaman, muncul bunga jantan, muncul bunga betina, berat kering tanaman dan rasio tajuk akar. Berdasarkan hasil penelitian dianjurkan menggunakan TKKS ber-bakteri selulolitik dengan dosis 20 t.ha-1 untuk mendapatkan pertumbuhan yang terbaik.
CITATION STYLE
Gusmawartati, & Ardinsyah, R. (2022). Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Ber-Bakteri Selulolitik terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) di Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 24(2), 74–78. https://doi.org/10.29244/jitl.24.2.74-78
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.