Abstract. Almost three decades have passed after indies became an anomaly in Bandung underground music scene, their growth and development slowly but surely; never really famous, but never really die. In 2019, the book Bandung Pop Darlings appeared, which slickly reviews the history of the growth and development of the indiepop scene in Bandung from 1995 to 2015. Of course, long research and investigation was required in its production, given the lack of music archiving in Indonesia, especially regarding indiepop.Departing from these concerns, this study intends to review how the representation of investigative journalism in the book Bandung Pop Darlings? This study uses a qualitative method with an explanatory case study approach as described by Robert K. Yin. Researchers also matched Paul Williams eleven investigative reporting steps.The results of this study found that in its production, the Bandung Pop Darlings book uses the workings of journalism, especially investigative journalism which is indicated by people trails and paper trails activities, in addition to its reporting techniques it also contains eleven steps of reporting on Paul Williams investigative journalism, so that this book in addition to representing journalism investigative journalism but also as a product of investigative journalism itself. Due to the minimal historical record of the indiepop scene in Bandung, this book is one of the first and main historical sources of the Bandung indiepop scene.Abstrak. Hampir tiga dekade berlalu setelah indies menjadi anomali di skena musik bawah tanah Bandung, tumbuh kembangnya perlahan namun pasti; tidak pernah benar-benar tenar, namun tidak pernah pula benar-benar mati. Di tahun 2019, muncul buku Bandung Pop Darlings yang secara apik mengulas kembali tentang sejarah tumbuh kembang skena indiepop di Bandung mulai dari tahun 1995 hingga 2015. Tentu dalam pembuatannya dibutuhkan riset dan investigasi panjang mengingat minimnya pengarsipan musik di Indonesia terkhusus tentang indiepop. Berangkat dari keresahan-keresahan tersebut, penelitian ini bermaksud untuk mengulas bagaimana representasi jurnalisme investigasi dalam buku Bandung Pop Darlings? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksplanatoris seperti yang dijelaskan oleh Robert K. Yin. Peneliti juga mencocokan dengan sebelas langkah pelaporan investigasi milik Paul Williams. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwasanya dalam pembuatannya, buku Bandung Pop Darlings menggunakan cara kerja jurnalistik khususnya jurnalisme investigasi yang ditunjukkan dengan kegiatan people trails dan paper trails, selain itu teknik peliputannya pun mengandung kesebelas langkah pelaporan jurnalisme investigasi Paul Williams, sehingga buku ini selain merepresentasikan jurnalisme investigasi tapi juga merupakan sebagai produk dari jurnalisme investigasi itu sendiri. Dikarenakan catatan sejarah skena indiepop di Bandung yang begitu minim, buku ini menjadi salah satu sumber sejarah yang pertama dan utama dari skena indiepop Kota Bandung.
CITATION STYLE
Bikry Praditya Nur Alam, & Septiawan Santana Kurnia. (2022). Representatif Jurnalisme Investigasi dalam Buku Bandung Pop Darlings. Bandung Conference Series: Journalism, 2(2). https://doi.org/10.29313/bcsj.v2i2.4148
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.