Kesiapsiagaan bencana sebagai suatu proses manajemen bencana berupa kegiatan pencegahan bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana, termasuk dampak psikologis seperti kecemasan pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kesiapsiagaan bencana dengan kecemasan pada masyarakat di daerah rawan bencana. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan desain survei analitik melalui pendekatan cross-sectional, data dianalisis melalui uji statistik menggunakan rumus Spearman correlation. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 72 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kesiapsiagaan Bencana Banjir dan kuesioner General Anxiety Disorder (GAD-7). Secara deskriptif hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 partisipan didapati dominan kesiapsiagaan bencana banjir dalam kategori tinggi (36,1%), sedangkan kategori kecemasan dominan sedang (33,3%). Berdasarkan hasil analisis didapati bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kesiapsiagaan bencana dengan kecemasan masyarakat paska banjir (p-value 0,119 > 0,05). Bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan melakukan penelitian bukan hanya pada masyarakat atau keluarga yang terdampak banjir, tetapi juga pada masyarakat di sekitar lokasi terjadinya bencana dan penelitian akan lebih baik dilakukan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama paska bencana. KATA KUNCI: Banjir, Kecemasan, Kesiapsiagaan Bencana ABSTRACT Disaster preparedness as a process of disaster management in the form of prevention activities aims to reduce the risks and impacts of disasters, including psychological impacts such as anxiety on the community. This study aimed to analyze the relationship between disaster preparedness and anxiety in people in disaster-prone areas. This research was a quantitative type with an analytic survey design through a cross-sectional approach, data were analyzed through statistical tests using the Spearman correlation formula. Samples were taken using total sampling technique with a total of 72 respondents. The instruments used are the Flood Disaster Preparedness questionnaire and the General Anxiety Disorder questionnaire (GAD-7). Descriptively, the results of the study showed that of the 72 participants, flood disaster preparedness was dominant in the high category (36.1%), while the anxiety category was dominant (33.3%). Based on the results of the analysis, it was found that there was no significant relationship between disaster preparedness and post-flood community anxiety (p-value 0,119 > 0,05). For future researchers, it is recommended to conduct research not only on the community or family affected by the flood, but also on the community around the location of the disaster and research will be better carried out not too long after the disaster. KEYWORDS: Anxiety, Disaster Preparedness, Flood
CITATION STYLE
Sembung, C. L., & Purnawinadi, I. G. (2023). KESIAPSIAGAAN BENCANA DAN KECEMASAN MASYARAKAT PASKA BANJIR DI DAERAH RAWAN BENCANA. Klabat Journal of Nursing, 5(2), 15. https://doi.org/10.37771/kjn.v5i2.957
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.