Penyakit layu sudah menjadi penyakit penting pada pertanaman semangka di berbagai daerah di Indonesia, tetapi belum ada penelitian khusus tentang penyebab penyakit tersebut. Upaya identifikasi penyebab penyakit layu pada tanaman semangka dilakukan mengikuti tahapan Postulat Koch. Tanaman semangka bergejala layu dikumpulkan dari daerah Karawang, Jawa Barat. Isolasi cendawan dilakukan dari bagian akar dan batang tanaman, identifikasi isolat murni didasarkan karakter morfologi. Uji patogenisitas cendawan kandidat dilakukan menggunakan 2 metode, yaitu menggunakan media tanah dan kertas merang. Uji kisaran inang dilakukan menggunakan tanaman Cucurbitaceae lainnya yaitu melon, mentimun, dan paria. Tiga spesies cendawan Fusarium berhasil diisolasi dari tanaman semangka yang bergejala layu, yaitu F. oxysporum, F. solani, dan F. semitectum. Diantara ketiga cendawan tersebut, F. oxysporum secara konsisten menyebabkan layu yang parah pada tanaman semangka tetapi tidak menimbulkan gejala penyakit pada tanaman melon, mentimun, dan paria. Dua spesies lainnya, F. solani dan F. semitectum, juga menyebabkan layu pada semangka dengan cara menyebabkan nekrotik pada akar dan batang, namun gejalanya berbeda dengan gejala awal saat tanaman sakit diambil dari lapangan. Oleh karena itu, penyebab penyakit layu pada semangka disimpulkan sebagai F. oxysporum f.sp. niveum.
CITATION STYLE
Budiastuti, K., Tondok, E. T., & Wiyono, S. (2016). Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Semangka di Karawang, Jawa Barat. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 8(4), 89–96. https://doi.org/10.14692/jfi.8.4.89
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.