Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendapatan petani pada usaha konvensional dan usaha integrasi sawit-sapi di Desa Wonoharjo Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu. Dua model usaha dibandingkan. Satu kelompok petani usaha konvensional dengan tidak mendapatkan tambahan teknologi (P1), dan satu kelompok petani mendapatkan tambahan teknologi berupa usaha integrasi sapi-sawit, dimana pelepah sawit digunakan 50% sebagai pengganti rumput, dedak ditambah sakura block dan pemanfaatan kotoran sapi sebagai media cacing tanah (P2). Total biaya untuk P1 adalah Rp 4/610.000,- dan P2 Rp 8.344.750,- per tahun. Pendapatan untuk P1 adalah Rp 7/840.000,- dan untuk P2 adalah Rp 35.600.000,- per tahun. Pendapatan bersih untuk P1 adalah Rp 269.166,67,- per bulan dan untuk P2 adalah Rp 2.271.271,- per bulan. Dapat disimpulkan bahwa usaha terintegrasi meningkatkan pendapatan petani sebesar 2.002.104,33/bulan jika dibandingkan dengan usaha konvensional..Kata kunci: Integrasi sawit sapi, cacing tanah, vermikompos
CITATION STYLE
Santoso, U., Jarmuji, J., & Brata, B. (2017). Peningkatan Pendapatan Peternak Melalui Teknologi Integrasi Sapi-Sawit-Cacing Tanah Studi Kasus Di Desa Wonoharjo, Kecamatan Girimulya, Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 12(3), 335–340. https://doi.org/10.31186/jspi.id.12.3.335-340
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.