Metode penafsiran Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk perkembangan tafsir sejak awal hingga masa kini. Salah satu metode yang sering digunakan mufasir klasik adalah metode tahlili. Metode ini lahir seiring dengan meluasnya perkembangan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Sehingga Al-Qur’an perlu dijelaskan secara mendetail melalui penafsiran yang komprehensif dengan metode tahlili. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji metode tahlili dari segi sejarah hingga kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui kajian pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir tahlili merupakan salah satu metode untuk menafsirkan Al-Qur’an secara utuh sesuai dengan urutan mushaf dengan meninjau kepada beberapa aspek. Tafsir tahlili muncul untuk menjawab kebutuhan umat akan penjelasan terhadap Al-Qur’an yang mendetail. Melalui tafsir tahlili umat dapat memahami konteks suatu ayat berdasarkan kepada asbab an-nuzul, munasabah ayat, kajian kebahasaan, hingga pendapat para ulama terhadap suatu ayat. Salah satu contoh kitab tafsir tahlili adalah Tafsir Ath-Thabari yang masih digunakan hingga saat ini dan merupakan tafsir pertama yang menggunakan metode tahlili.
CITATION STYLE
Ali, M. H., & Mustofa, M. I. (2024). Tafsir dari Segi Metode: Metode Tafsir Tahlili. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 3(4), 667–674. https://doi.org/10.15575/jis.v3i4.31188
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.