Minyak nilam merupakan salah satu komoditas minyak atsiri andalan Indonesia yang sangat prospektif di pasaran. Untuk meningkatkan mutu minyak nilam yaitu dengan menghasilkan kandungan patchouli alcohol yang tinggi. Pada proses kristalisasi patchouli alcohol perlu dilakukan optimalisasi untuk mendapatkan rendemen dan mutu patchouli alcohol yaitu dengan menggunakan pelarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan pelarut dalam proses kristalisasi patchouli alcohol terhadap rendemen dan mutu kristal yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis korelasi-regresi. Penelitian ini diawali dengan proses distilasi fraksinasi vakum minyak nilam untuk meningkatkan kadar patchouli alcohol dalam distilat. Pada proses kristalisasi digunakan lima kondisi variabel pelarut yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dan satu perlakuan kontrol. Pengamatan yang dilakukan yaitu rendemen dan mutu kristal patchouli alcohol meliputi uji warna, bulk density dan partikel density, dan melting point. Nilai rendemen kristal dan yield terbesar pada perlakuan volume pelarut 10% yaitu 52,77% dan 87,93%. Perolehan mutu yang terbaik yaitu uji warna pada perlakuan volume pelarut 50% sebesar 100,0533, bulk density pada perlakuan volume pelarut 10% sebesar 0,4351 g/mL, true density pada perlakuan 30% sebesar 1,0011 g/mL, melting point pada perlakuan 40% sebesar 57℃.
CITATION STYLE
Safira, L. R., Widyasanti, A., & Nurjanah, S. (2019). PENGARUH PERBANDINGAN VOLUME PELARUT PADA KRISTALISASI PATCHOULI ALCOHOL DARI MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth) DENGAN METODE COOLING CRYSTALLIZATION. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian Dan Biosistem, 7(2), 239–248. https://doi.org/10.29303/jrpb.v7i2.142
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.