Selama enam tahun terakhir (2015-2020) penjualan listrik meningkat. Pada tahun 2015, pertumbuhan penjualan PLN menurun, namun jumlah pelanggan PLN terus meningkat signifikannya. Pada tahun 2020, pandemi COVID-19 mulai berdampak pada penjualan mulai Mei 2020 hingga Desember 2020. Meskipun pendapatan dan beban usaha pada masa pandemi Covid-19 mengalami penurunan, perusahaan berhasil meningkatkan laba sebesar 0,5% dari Rp44,16 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp44,4 triliun pada tahun 2020. Laporan Keuangan yang ada pada PT. PLN (Persero) sebagai dasar penilaian kinerja keuangan perusahaan. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan pada kantor PT PLN (persero) pada tahun 2019 jumlah keseluruhan pendapatan usaha (Rp 359.605.880) dikurang dengan jumlah keseluruhan biaya usaha sebesar Rp 315.440.938 adalah sebesar Rp 44.164.942, sedangkan tahun 2020 Jumlah keseluruhan pendapatan usaha (Rp 345.415.637) dikurang dengan jumlah keseluruhan biaya usaha sebesar Rp 301.008.165 adalah sebesar Rp 44.407.472. Data pada laporan keuangan PT PLN (Persero) tahun 2019-2020, total realisasi pendapatan usaha PLN turun 4,1% dari Rp359,60 triliun menjadi Rp345,41 triliun. Kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan diukur berdasarkan lima indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
CITATION STYLE
Tria Intan Meilinda, Ihsan Izzuddin Febrianto, Intan Novindiyani, Anissa Fadillah, & Maria Vebrianti Bonavantore. (2024). Analisis Anggaran Dan Realisasi Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. PLN (PERSERO). Journal of International Multidisciplinary Research, 2(6), 234–243. https://doi.org/10.62504/jimr567
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.