Perilaku kekerasan merupakan salah satu gangguan jiwa. WHO (2018) menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. Diperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa. Data tindak kekerasan dunia menurut UNICEF pada tahun 2017, setiap 7 menit di suatu daerah di dunia, seorang remaja terbunuh akibat tindak kekerasan. Remaja kisaran umur 15-19 tahun memiliki peluang tiga kali lebih tinggi untuk meninggal daripada remaja usia 10-14 tahun. (UNICEF, 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan terhadap pengetahuan remaja di SMKN 1 Pariaman. Metode:Penelitian ini menggunakan desain Pre-Eksperimental Desaign dengan metode pendekatan One Group Pretest Postest dengan jumlah populasi sebanyak 94 orang sehingga didapatkan sebanyak 48 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Hasil: pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan 48,54 dengan standar deviasi 15,08. Setalah diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan 71,15 dengan standar deviasi 15,98. pengetahun remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan yaitu terjadi peningkatan 22,61. Dari hasil uji statistik dengan uji pairet t-tes diperoleh nilai signifikan 0,000. Kesimpulan: disimpulkan bahwa setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perilaku kekerasan pada remaja terjadi peningkatan pengetahuan dimana di dapatkan p value 0,000.
CITATION STYLE
Mona Yolanda, & Renty Ahmalia. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Kekerasan Terhadap Pengetahuan Remaja Di SMKN 1 Pariaman. Nan Tongga Health And Nursing, 14(1), 1–6. https://doi.org/10.59963/nthn.v14i1.24
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.