Pemanasan global berdampak pada perubahan iklim menyebabkan meningkatnya kasus mosquito borne disease. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi insidens dengue diantaranya iklim yang terdiri dari kelembapan, curah hujan, temperatur, lama penyinaran matahari, kecepatan angin, dan jumlah hari hujan. Terjadinya perubahan parameter iklim berkontribusi terhadap peningkatan jumlah vektor, meningkatkan rentang hidup vektor, dan memperluas penyebaran vektor DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim dengan insiden dengue di Kota Bandung selama 10 tahun (2011-2020). Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menggunakan desain ekologi menurut tempat dan waktu. Data yang digunakan yaitu data parameter iklim dan insiden dengue. Insidens dengue selama tahun 2011-2020 mengalami fluktuasi. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat korelasi antara kasus dengue dengan temperatur maksimum (r= -0,36; p-value=0,0001), kelembapan (r= 0,26; p-value=0,004) dan kecepatan angin maksimum (r= -0,27; p-value=0,003). Dari hasil penelitian ini parameter iklim berpengaruh terhadap peningkatan insidens dengue sehingga diperlukan upaya PSN ketat khususnya dimulai pada bulan September yang mana kasus dengue mulai meningkat.
CITATION STYLE
Septiriani, O., & Sudaryo, M. K. (2022). Pengaruh Iklim terhadap Kasus Dengue di Kota Bandung: 2011-2020. Kesmas Indonesia, 14(1), 75. https://doi.org/10.20884/1.ki.2022.14.1.5240
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.