Korupsi yang terjadi di Indonesia seakan tak ada hentinya. Dimulai dari pejabat yang ada di lembaga legislatif, eksekutif bahkan lembaga yudikatif juga kerap terseret kasus korupsi. KPK sebagai lembaga independen dalam penanganan kasus korupsi seolah menjadi lembaga yang ditakuti dan dihindari oleh lembaga lainnya. Padahal keberadaan KPK bertujuan untuk memastikan pemerintahan yang bersih. Media sebagai corong pemerintah terkadang sering disalahgunakan untuk kepentingan politik dan korporasi, hal ini juga dilakukan dalam pemberitaan tentang KPK. Penelitian ini akan mencoba melihat bagaimana dua media besar yang ada di Indonesia yaitu Republika dan Tempo dalam membangun konstruksi wacana. Dalam hal ini akan ditinjau bagaimana Republika dan Tempo membangun citra bagi KPK. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis dan teoritis. Pendekatan metodologis deskriptif analisis dipilih untuk dapat melihat secara teoritis analisis wacana kritis Fairclogh. Wacana yang ada dianalisis dengan tiga objek melalui (a)teks, (b) dimensi kewacanaan, (c) dimensi sosiokultural. Hasil penelitian dari ketiga objek kajian Fairclogh menunjukkan bahwa Republika memberikan citra negatif bagi KPK sedangkan Tempo memberikan citra yang positif bagi KPK.
CITATION STYLE
Bungsu, A. (2019). Citra KPK Pada Kasus Korupsi Menteri Juliari Batubara (Analisis Wacana Kritis Fairclogh). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 1(2), 152–175. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i2.48
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.