Citra KPK Pada Kasus Korupsi Menteri Juliari Batubara (Analisis Wacana Kritis Fairclogh)

  • Bungsu A
N/ACitations
Citations of this article
89Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Korupsi yang terjadi di Indonesia seakan tak ada hentinya. Dimulai dari pejabat yang ada di lembaga legislatif, eksekutif bahkan lembaga yudikatif juga kerap terseret kasus korupsi. KPK sebagai lembaga independen dalam penanganan kasus korupsi seolah menjadi lembaga yang ditakuti dan dihindari oleh lembaga lainnya. Padahal keberadaan KPK bertujuan untuk memastikan pemerintahan yang bersih. Media sebagai corong pemerintah terkadang sering disalahgunakan untuk kepentingan politik dan korporasi, hal ini juga dilakukan dalam pemberitaan tentang KPK.  Penelitian ini akan mencoba melihat bagaimana dua media besar yang ada di Indonesia yaitu Republika dan Tempo dalam membangun konstruksi wacana. Dalam hal ini akan ditinjau bagaimana Republika dan Tempo membangun citra bagi KPK. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis dan teoritis. Pendekatan metodologis deskriptif analisis dipilih untuk dapat melihat secara teoritis analisis wacana kritis Fairclogh. Wacana yang ada dianalisis dengan tiga objek melalui (a)teks, (b) dimensi kewacanaan, (c) dimensi sosiokultural. Hasil penelitian dari ketiga objek kajian Fairclogh  menunjukkan bahwa Republika memberikan citra negatif bagi KPK sedangkan Tempo memberikan citra yang positif bagi KPK.

Cite

CITATION STYLE

APA

Bungsu, A. (2019). Citra KPK Pada Kasus Korupsi Menteri Juliari Batubara (Analisis Wacana Kritis Fairclogh). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 1(2), 152–175. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i2.48

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free